Apa yang terlintas di pikiran kita ketika mendengar ekonomi digital? Tentunya kita akan berpikir mengenai berbagai macam e-wallet, QRIS, dan sebagainya. Ekonomi digital seolah sudah dekat dan melekat pada kehidupan kita sehari-hari. Ekonomi digital sudah banyak membuat perubahan di hidup kita, dari yang semula kita harus memakai dompet untuk membawa uang untuk bertransaksi, kini hanya melalui ponsel kita sudah bisa melakukan transaksi, yang tentunya sangat memudahkan hidup kita. Itu hanyalah salah satu contoh dari banyaknya dampak ekonomi digital terhadap hidup kita.
Ekonomi digital memengaruhi hidup banyak orang, tak terkecuali mereka para penyandang disabilitas. Kita pasti sering sekali mendengar masalah para penyandang disabilitas yang sering kali menjadi korban penipuan khususnya di bidang ekonomi.
![]() |
Kolase kasus disabilitas yang menjadi korban penipuan Sumber: detiknews.com, kompas.com, tribunjateng.com |
Agar ekonomi digital benar-benar menjadi solusi bagi penyandang disabilitas, pendekatannya harus tepat dan menjawab kebutuhan mereka. Misalnya, teknologi yang digunakan lebih mudah diakses, seperti aplikasi e-wallet atau marketplace yang ramah untuk semua pengguna, termasuk mereka dengan keterbatasan fisik. Selain itu, transaksi digital menawarkan tingkat keamanan yang lebih baik karena adanya fitur yang mengurangi risiko penipuan. Untuk mewujudkan hal ini, diperlukan sinergi dari berbagai pihak seperti pemerintah berperan sebagai menyediakan kebijakan yang mendukung inklusivitas. Untuk mengembangkan platform digital yang ramah disabilitas, kita juga memerlukan perusahaan teknologi. Selain itu, masyarakat juga harus mendukung dan menghargai kontribusi penyandang disabilitas di bidang ekonomi digital dan tentu yang melakukan adalah penyandang disabilitas untuk mengembangkan keterampilan digital.
Jika semua pihak bekerja sama, ekonomi digital bisa menjadi alat yang benar-benar efektif untuk meningkatkan kemandirian, produktivitas, dan kesejahteraan penyandang disabilitas. Selain itu, stigma yang selama ini melekat di masyarakat pun dapat berkurang secara perlahan.
Oleh:
Bernardina Belinda Giovani Putri X5/07
Jennifer Yong X5/20